Feeling down and lonely today. Yesterday and today, I started to clear things that have been piling up in the room downstairs. Bills to be settled, letters to be sorted out and filed accordingly. Can you believe that I have not been doing all these since a year ago. I opened letters, read them, pay bills and chuck everything into this very big box. Suddenly I realised the box is already full. So....today is sorting out day.
Anis went out with her friends, Aqilah busy preparing her presentation, Ira is in Johor, Nadhilah is at school...so I am all alone. Okay....here I go.....this letter for this file, this document in that file........Ya Allah, guess what I found...a stack of hospital bills, doctor's report, Hafiz's birth and death certificates.
SubhanAllah, without realising, menitis-nitis air mata. Terkenang arwah again...and again...and again. I miss you Hafiz, I love you so much and will always love you, selagi di izinkan Allah. Mama sentiasa berdoa agar kita semua akan di kumpulkan di Jannah Allah. Amin. Amin.
Damailah dua-dua anak lelaki mama di syurga yang kekal abadi.
Thursday, February 4, 2010
Monday, January 18, 2010
Setahun Berlalu - 4 Safar 1431H/31 Januari 2010

Begitulah kita, miskin nya ilmu kita, kecil nya dunia kita, singkat nya pemikiran kita. Kita hanya manusia yang kurang segala-galanya. Segala apa yang kita ada, segala apa yang kita miliki, adalah milikNya. Segala apa yang telah berlaku, akan berlaku, hanya akan terjadi dengan izinNya. Tiada daya dan upaya tanpa keizinan dariNya. Kematian itu pasti.

Subhanallah, Itulah janji Yang Maha Memiliki, kesudahan yang bahagia, kenikmatan yang hakiki, keharuman yang abadi, Jannah milikNya untuk insan yang terpilih. Biar mereka miskin di dunia, biar mereka cacat di dunia, biar mereka kaya di dunia, biar mereka menderita di dunia, biar mereka mengemis di dunia, biar mereka segala-galanya di dunia yang sementara. Tetapi kalau utuh imannya, kalau sempurna solatnya, kalau terbayar segala zakatnya, kalau ikhlas puasanya, kalau mambrur haji dan umrahnya, kalau elok pekertinya, baik tingkah lakunya, ramai sahabat-sahabatnya....insya Allah, Jannah lah kesudahannya.

Beberapa ketika sebelum Hafiz menghembuskan nafasnya yang terakhir..dia asyik berkata, "Ma, Hafiz nak naik, Ma". Tiga kali dia sebut, dan setiap kali saya akan meninggikan kepalanya di atas bantal. Entah kenapa Allah tutup akal dan hati saya untuk tidak dapat memahami apa yang tersirat. Walhal dalam pengajian di masjid sudah di pelajari hal2 kematian.
"Ma, jangan berhenti popok Hafiz, Ma"...itulah pintanya. Memang sejak kebelakangan ini dia kerap bermanja dan hendak selalu di tepuk, lebih-lebih lagi bila hendak tidur. Semasa di ICU, tangan ini langsung tak boleh berhenti menepuk, bila terhenti sekejap..."Ma..popoklah Ma".
Dalam asyik tangan ini menepuk dan membelai rambutnya....."Ma, I love you Ma", dan terus terhenti degupan jantungnya. Aku menjerit memanggil nurse...tolong..tolong ..kenapa dengan anak saya...panggil doktor, cepat......Doktor menasihatiku untuk biarkan sahaja Hafiz pergi, mereka boleh cuba tebuk sana, tebuk sini, tetapi jantungnya tidak akan dapat bertahan lama lagi. Cukuplah dua pembedahan yang telah dilaluinya.
Dalam asyik tangan ini menepuk dan membelai rambutnya....."Ma, I love you Ma", dan terus terhenti degupan jantungnya. Aku menjerit memanggil nurse...tolong..tolong ..kenapa dengan anak saya...panggil doktor, cepat......Doktor menasihatiku untuk biarkan sahaja Hafiz pergi, mereka boleh cuba tebuk sana, tebuk sini, tetapi jantungnya tidak akan dapat bertahan lama lagi. Cukuplah dua pembedahan yang telah dilaluinya.

Dengan ikhlas dan redha pada ketentuan Illahi, ku pulangkan Mohamed Hafizuddin kepada Al-Khaliq, Dzat Yang Maha Pencipta. Dari Allah kita datang, kepada Allah kita kembali. Berbahagialah anak ku di Jannah Allah. Mama berdoa agar kita dipertemukan akhirnya. Amin. Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)